Icon Cursor

Toad Jumping Up and Down

Minggu, 06 Januari 2013

Hadirnya Roh Kudus


Roh Kudus itu datang dan diam di dalam kita sejak kita dibaptis. Di situ Ia tinggal untuk selamanya. Ia ada di situ siang dan malam, sepanjang hari, baik kita terjaga atau pun tidur. Ia hadir dalam diri kita saat kita melakukan aktivitas-aktivitas kita, pekerjaan-pekerjaan kita, apa pun itu. Ia hadir kalau Anda sedang memasak, atau menyetir, atau belajar, atau apa pun yang Anda lakukan. Dan, sekali lagi Ia hadir bahkan bila kita sedang tidur. Roh Kudus tidak pemah tidur, bukan? Ia selalu menyertai kita siang dan malam, bahkan untuk selama-lamanya sampai kekal. Jiwa kita adalah tabemakel hidup untuk selama-lamanya. Coba Anda membayangkan seorang ibu yang sedang memomong anaknya yang kecil. Apakah ia akan membiarkan anaknya itu kelaparan, atau kepanasan, atau kekurangan sesuatu? Apakah kalau anaknya menangis, ia tidak akan mencari sebabnya dan berusaha menenteramkan anaknya? Apakah ia tidak akan menjaga anaknya dan segala marabahaya?

Lalu, adakah kemungkinan bahwa suatu saat Roh Kudus tidak bisa lagi ada di dalam jiwa kita? Roh Kudus tidak akan meninggalkan kita kecuali. . . kalau kita berbuat dosa berat, dosa yang kita lakukan dengan tahu dan mau. Ini sangat mengerikan dan karenanya kita mengusir Roh Kudus dari jiwa kita bersama semua cinta-Nya. Kasihan Roh Kudus. Ia begitu mencintai kita. Ia adalah sahabat kita yang paling agung. Ia begitu ingin bersama dengan kita, bercakap-cakap dengan kita, memperhatikan kita, menolong kita, menghibur kita. Namun, Ia tidak bisa melakukan semuanya itu kalau kita sendiri menolak Dia, menolak cinta-Nya, menolak perhatian-Nya dengan melakukan dosa berat. Dengan berbuat dosa berat kita sebenarnya telah mengusir Dia dan dalam jiwa kita. Bukan Roh Kudus yang tidak mau tinggal dalam jiwa kita, melainkan kitalah sebenarnya yang mengusir Dia. Dengan mengusir Roh Kudus, jiwa kita kehilangan pelindung. Mungkin kalau seorang anak kecil kehilangan ibunya, ia masih bisa ditolong ayahnya, atau sanak saudaranya, atau orang lain. Akan tetapi, kalau jiwa kita kehilangan Roh Kudus, kita kehilangan segala-galanya. Tidak ada lagi yang melindungi kita. Dengan mudah kita akan jatuh ke dalam kekuasaan setan, yang akan menarik kita kepada kebinasaan.
Kalau Anda melakukan dosa berat, ketahuilah bahwa Anda telah mengusir Roh Kudus dan jiwa Anda. Sesalilah hal itu. Bertobatlah sekarang juga. Pernahkah Anda melihat bangkai yang membusuk? Jiwa yang membusuk akibat dosa jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan bangkai yang membusuk. Akan tetapi, Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan kita, mengampuni dosa kita. Sama seperti Ia sanggup menyembuhkan orang yang sakit kusta dalam Injil, Ia juga sanggup menyembuhkan kita dari kusta rohani, yakni dosa.

Bahasa roh dipakai oleh Roh Kudus untuk membantu kita menyampaikan doa-doa kepada Allah : “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri menyampaikan permohonan kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” (Roma 8:26) 

Jadi bagi orang lain mungkin  kurang penting atau bahkan samasekali tidak penting, tetapi bagi Allah karunia ini sangatlah penting karena merupakan bahasa doa kepada diri-Nya. Mungkin itu sebabnya maka Allah menempatkan bahasa roh sebagai tanda awal saat orang percaya dibaptis Roh Kudus ketimbang karunia Roh lainnya, karena Allah ingin kita mengutamakan hubungan pribadi kita dengan Allah lebih dari hubungan kita dengan sesama, walaupun kita tetap juga harus menjadikan hubungan dengan sesama sebagai prioritas utama. 

Tidak ada komentar: