Icon Cursor

Toad Jumping Up and Down

Selasa, 23 Oktober 2012

Ciri-ciri Cupang secara Umum dan saat akan Memijah


Cupang Jantan :
  • Umur 5-6 bulan.
  • Dasi yang terletak dibawah perutnya lebih panjang dari pada betina.
  • Warna cerah mengkilap.
  • Bentuk badan panjang dan ramping.
  • Ekor dan sirip panjang serta mengembang seperti kipas.
  • Sehat, tidak cacat.
  • Gerakan agresif.
  • Ada garis putih pada insang.
  • Mengumpulkan gelembung busa untuk menempelkan telur.
Cupang Betina :
  • Umur 4-6 bulan.
  • Dasinya lebih pendek.
  • Warna tidak terlalu cerah.
  • Badan pendek dan gemuk.
  • Bagian perut membesar.
  • Sehat, tidak cacat.
  • Gerakan pasif.
  • Terdapat titik putih (bulatan putih kecil) dibagian perut (kelamin) lebih menonjol.

Proses pemijahan berlangsung serta telurnya keluar.




Proses Pemijahan Cupang Plakat-KU


Waahhh,, senangnya tak terkira...
Walaupun aku sedang banyak pikiran,, karena pembahasan tugas akhirku belum selesai :D,,
aku jadi senang karena aku berhasil memijah kedua cupang plakatku ini. Padahal ini pertama kalinya aku memijah cupang. Meski belajar secara otodidak,, banyak belajar dari artikel-artikel dan buku Joty Admadjaja yang ku punya,, dan aku aplikasikan,, dan SUKSEEESSS,,, yyeiiiihhh,,,
Lain hari aku mau belajar mengkawin silangkan jenis cupang lainnya,, achhh... :)

Ini cerita pengalamanku =)




Cupangku berjenis plakat berwarna silver ini berumur sekitar 5 bulan, ku beri nama Google, panggilannya Gogo. ^-^ ,, Kubeli Jumat, 19 Oktober 2012 di peternakan ikan ENJOY BETTA FARM - Purwokerto.
  Cupangku yang plakatku yang berwarna merah putih ini berumur sekitar 3 bulan lebih 2 mingguan, ku beri nama Mozila, panggilannya Momo. ^-^ ,, ku beli Kamis, 11 Oktober 2012. 







Senin, 22 Oktober 2012 Pukul 8 pagi jantan ku letakkan dalam toples tinggi toplesnya sekitar 8 cm dan ku isi air setinggi 6 cm. Jantan di biarkan sampai beradaptasi dengan lingkungan barunya.
 Masih dihari yang sama sekitar Pukul 1 siang betina yang masih ada dalam gelas aqua transparan kumasukan kedalam toples berisi cupang jantan. Hal ini agar jantan dan betina tidak berantem/ sling mengadu. Di tempat yang terpisah ini, dibiarkan agar jantan dan betina saling beradaptasi dan mengenal terlebih dulu. Bila cupang jantan jatuh cinta terhadap cupang betina, ia akan segera membuat gelembung busa-busa untuk meletakkan telurnya walaupun jantan dan betina baru saling bertemu. 

 Aku meletakkan plastik transparan di permukaan air sebagai tempat si cupang membuat gelembung busa untuk meletakkan telur-telurnya nanti. Plastik transparan ini digunakan agar telur-telur yang diletakkan di gelembung busa-busa dapat terlihat.





 Keesokan harinya, Selasa, 23 Oktober 2012 Pukul 6 pagi, sudah terlihat gelembung busa yang semakin banyak. Maka Pukul 7 pagi, cupang betina kusatukan/ kumasukkan kedalam toples si jantan. Tunggu aja sampai mereka tenang dan tidak gelisah karena berda dalam satu tempat yang sama. Awalnya kedua cupang ini terlihat seperti berantem/ saling beraDu. tapi itu bukanlah berantem, melainkan sedang berpacaran. Sii jantan agresif dan akan sering menggoyangkan ekornya yang mengembang lebar untuk menarik perhatian si cupang betina. Lama kelamaan mereka berdua akan bergerak tenang.



 Sekitar Pukul 8 sampai 10.30   pagi, Cupangku ini masih terus melakukan pemijahan. Hal itu akan terus berulang kali terjadi.
 Setelah melakukan pemijahan, cupang jantan akan melepaskan cupang betina. Cupang betina terlihat melemah (mengapung atau jatuh kedasar air) dan akan kembali berenang secara normal lagi. Saat proses pelepasan itu, betina akan mengeluarkan telur-telurnya. Telur berwarna putih kecil-kecil banget akan berjatuhan kedasar air dan cupang jantan akan mengambilkan dengan mulutnya. ^^ (Berhubung telurnya kecil sekali dan pengambilan foto pakai kamera HP jadi tidak terlihat telur-telurnya yang berjatuhan).





 Lalu telur-telur dari dalam mulut si jantan akan di keluarkannya / disemburkannya ke gelembung busa tersebut. 


Telur telur itu akan menempel pada gelembung busa tersebut.  








Sekitar Pukul 10.45 pagi atau proses pemijahan tersebut telah selesai, antara induk jantan dan betina akan saling beraDu/ berantem. Disini si jantan mengusir betina. Maka betina harus segera dikeluarkan agar tidak mati di adu si jantan.



Setelah antara jantan dan betina dipisahkan tempatnya, saat betina mulai tenang dan beradaptasi lagi ditempatnya yang baru (setengah jam didiamkan), segera di beri makan secukupnya (sampai makanan habis) barulah diberi Raid All (anti Ich - metilen Blue) karena bersifat cukup toksik, metilen blue diberi setitik saja untuk seukuran gelas aqua. 

Jantan juga diberi makan, namun jangan diberi metilen blue.

Sekian dulu cerita dariku dan pengalaman ini.
Tunggu ya proses penetasan telur dan perkembangbiakkan anak-anak cupangku ini.
:) :D ^-^


Minggu, 21 Oktober 2012

Mahasiswa Unsoed Sukses Ciptakan Terigu 'Cap Jenderal' dari Singkong


Jakarta - Kondisi tanah dan iklim Indonesia yang cocok untuk tanaman umbi-umbian membuat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah berinovasi dan berhasil menciptakan tepung yang terbuat dari bahan dasar Singkong.

Mereka berhasil menjadi pemenang Technopreunership Pemuda 2012 tingkat nasional di Intitut Teknologi Bandung (ITB) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Tim Mahasiswa Unsoed diketuai oleh Slamet Sulistiadi dan beranggotakan Deny Muldiyanto dan Maslikan tersebut berhasil menciptakan terigu dari singkong yang diberi nama Tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) Cap Sang Jenderal. Dengan begitu tepung ini menjadi harapan baru bahan pangan di Indonesia untuk bersaing dengan fungsi Gandum.

Menurut Ketua Tim Slamet Sulistiadi, Tepung Mocaf merupakan inovasi produk turunan dari tepung singkong yang menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Slamet dan timnya mengembangkan Mocaf menjadi tidak berbau dan tidak berasa singkong asli.

"Dengan teknologi kearifan lokal sederhana, kami menjadikan Mocaf tidak berbau dan tidak berasa singkong serta warnanya putih seperti tepung terigu," kata Slamet kepada detikFinance Kamis (18/10/2012).

Ia menjelaskan Tepung Mocaf memiliki kelebihan lainnya yaitu dalam pembuatannya memanfaatkan limbah dari pasar sebagai media kultur bakteri asam laktat. Dengan limbah tersebut, bakteri asam laktat diperbanyak dan dihidrolisis selolusanya lebih maksimal sehingga hasil tepung Mocafnya bagus.

"Teknologi kearifan lokal yang kami gunakan adalah dengan menggunakan tempayan (keramik tanah) dimana penggunaan tempayan ini akan menghasilkan bakteri asam laktat, antibakteri, antikanker, dan antioksidan yang lebih banyak dalam tepung mocaf dibanding dengan menggunakan wadah lainnya," jelasnya.

Ia mengungkapkan, dalam proses pembuatannya juga tidak menghasilkan limbah yang berbahaya, justru limbah padat dari pembuatan Mocaf bisa digunakan untuk pakan ternak dan limbah cairnya dapat dimanfaatkan untuk biogas.

"Limbah padat sisa pembuatan tepung bisa digunakan untuk pakan ternak dan limbah cairnya dapat digunakan sebagai biogas," ungkapnya.

Mocaf hasil inovasi para mahasiswa Unsoed ini memiliki potensi paten dan dapat digunakan untuk berbagai produk kue basah, kue kering, dan bahkan aman untuk penderita autis, dimana penderita autis dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung glutein seperti tepung terigu.

"Tepung ini bisa menjadi solusi dan menjadi harapan baru untuk menggantikan dominasi gandum yang bukan tumbuhan asli Indonesia," tutupnya.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2012/10/18/115443/2065880/480/mahasiswa-unsoed-sukses-ciptakan-terigu-cap-jenderal-dari-singkong?f9911023

RESEP MEMBUAT DONAT KENTANG

Dulu waktu saya SMP pelajaran tata boga pernah ada tugas membuat donat. Namun donat yg saya dan teman saya bikin tidak berhasil jadinya mama dari teman saya inilah yg membuatnya.
Sejak saat itu saya ingin sekali belajar membuat donat. Saat saya kuliah di semester akhir, saya meminta bantuan dari teman2 yg sudah pengalaman membuat donat dan akhirnya saya memulainya. pengalaman membuat donat pertama kalinya di bangku kuliah,, masih gagal,, karena donat yg dihasilkan lumayan keras kurang empuk dan tidak ada rasa. Hal tersebut kemungkinan karena terlalu kebanyakan memakai tepung terigu (3/4 kg) dan kentangnya (1/4 kg) / hanya sedikit jadi rasa kentangnya pun kurang, terlalu lama didiamkan (dibiarkan mengembang) (mengadon malam dan digorengnya besok siang harinya ).

Berikut pengalaman saya yg kedua kalinya membuat donat yg memang masih belum begitu sempurna.


Bahan-bahannya :
1/2 kg tepung terigu
1/2 kg kentang
1 sdt fermipan (ragi)
1 butir telur ayam
3 sdm margarin
2 sdm gula pasir
1 sdt garam



Cara membuatnya :
  1. Kentang direbus/ dikukus biar lunak, lalu dihaluskan.
  2. Kentang yg telah halus ditaruh kedalam wadah agak besar,, dan ditambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit.
  3. Fermipan diaduk dalam 1 sdm air mineral sampai mengembang,, kemudian fermipan, telur, sedikit gula (agar tidak gosong) dan sedikit garam dicampurkan kedalam wadah tersebut.
  4. Adonanan tersebut diaduk sampai kalis (semua benar2 tercampur rata dan tidak terlalu lengket ditangan),, boleh ditambahkan sedikit tepung ke tangan biar tidak lengket.
  5. Dibuat bulatan-bulatan kecil (donat bulat yang akan diisi meses atau keju,, maupun donat yang biasa di beri bolong tengahnya). 
  6. Didiamkan sekitar 2 jam sampai agak mengembang.
  7. Di goreng dalam minyak panas tapi api harus kecil biar tidak gosong dan adonan didalamnya matang.
  8. Jika sudah agak kecoklatan donat diangkat dan bisa diberi margarin dan ditaburkan meses/ keju. sesuai selera.

    Semoga tips ini sedikit membantu. Mksh ^-^

Jumat, 19 Oktober 2012

Jenis Cacing Dalam Tubuh Manusia


1. Cacing Perut (Askariasis)


Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris lumbricoides yang merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu.

2. Cacing Kremi (Enterobiasis)


Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering banget terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal. Sehingga pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.

3. Cacing Tambang





Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.



4.Cacing Cambuk (Trichuriasis)



Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri abdomen, diare dan usus buntu.





Referensi : www.anehdidunia.com